Bore up Honda 100CC (Legenda,revo,supra fit)
Mendongkrak
tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak
keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring.
karena terlalu dekat, susah untuk dibore up gede-gedean, itu karena pilihan
diameter piston pengganti jadi terbatas kalo enggak tahu cara
mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya bisa
pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi cepat panas.
untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa adopsi piston
honda Sonic dengan diameter piston 58 – 60mm.
yang mesti dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian crankcase
juga ikut dibuka.
setelah itu, bubut bagian mulut crankcase yang menghadap pantat blok
silinder sebanyak 3mm. bagian crankcase tetap kudu dibubut agar boring
baru bisa masuk.

kemudian lanjut ke silinder blok sendiri, sebelum memasang atau
menentukan liner piston baru, kudu bilang ke tukang bubut, jelaskan papas
bagian blok yang punya jarak renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm.
jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih
rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat
sepenuhnya.

tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka
juga biasanya sudah berpengalaman.
nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal
pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.
setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga
lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan
bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena
knocking
Meningkatkan performa motor honda
adalah hal paling mengasyikkan, dirubah sedikit saja, tenaga motor dapat
terdongkrak secara menakjubkan. Paling mudah dan murah untuk dilakoni adalah
meningkatkan kapasitas silindernya. Pada motor Honda Legenda, bila liner masih
ingin memanfaatkan bawaan pabrik, maka pilihan penggantian piston dapat
diadopsi dari pabrikan Yamaha varian Jupiter-z dengan oversize 50. Kenapa
memakai piston ini ? Karena dirasa harga spare part piston yamaha lebih murah,
tidak sampai 90,000, ketimbang piston AHM honda legenda. Disamping itu massa
pistonnya juga lebih ringan dan kompak. Dari modifikasi ini saja kapasitas
silinder sudah meningkat dari 97 cm3 menjadi 103 cc, lumayan lah meningkat 6
cc. Sak crit… tapi berasa kok efeknya, hehehe… Apalagi bila diimbangi dengan
penataan deck clearance supaya menjadi 0.5 milimeter tanpa paking cylinder
block terpasang, pastinya lebih sedaaappp. Pada level modifikasi ini
penyesuaian porting cukup dihaluskan, noken as standard masih bisa diadopsi,
terlebih jika noken as dimodifikasi sedikit, wah gigi 3 menembus di 110 kpj
bukan hal mustahil. Pemapasan silinder head sebanyak 0.5 milimeter pun tak
haram dilakukan asalkan pemilihan bengkel bubut dapat dipercaya.
Merasa kurang gagah dan volume 103
centimeter cubic belum memuaskan hati serta perasaan kamu, langkah lain dapat
dilakukan dengan membenamkan piston kawasaki kaze. Pabrikan motor yang sedang
naik daun karena di ajang balap sekarang ini ditangani oleh begawan tuning
mesin Indonesia, pakde Ibnu Sambodo, memiliki piston legendaris yang seringkali
menjadi pilihan instan dan murah untuk meracik ulang peningkatan tenaga mesin 4
tak. Dengan diameter pen piston sama persis, tentu tidak ada kesulitan saat
melakukan instalasi. Hanya, perlu diperhatikan liner blok standard harus
diganti! Sekalian saja usung liner milik kawasaki kaze / Honda gl-100 agar
mesin tetap dingin dan piston awet setelah dilakukan modifikasi. Apakah sampai
menggeser baut tanam? Tidak! Praktis bukan?! Tidak ribet, dan mantap jaya.
Cukup sedikit mereamer ulang lubang crankcase agar liner yang baru dapat
terangkul sempurna di kompartemen mesin. Ini pun perlu dilakukan presisi di
mesin bubut, jangan mau dan jangan rela kalau cuma dibesarkan dengan bor tuner,
kerapihan sebagian dari iman. Heheheh… Hasilnya, setelah cylinder blok dan head
terpasang, mesin tampak ‘baik-baik’ saja. Seperti bagaimana standardnya, aman,
rapih. Dengan diameter piston 54 milimeter, tidak riskan kompresi bocor ke baut
tanam mesin karena liner masih jauh dari baut tersebut. Kapasitas sekarang
sudah terkatrol ke 113 cc!! Hmmm… Terdongkrak 16 cc dari keluaran dealer Honda.
Mangstaaabbb!!!
piston jenong pun dapat dipakai. Klep masih bisa
memakai standardnya, noken as wajib diatur ulang durasi dan lifternya mengingat
kompresi sudah terdongkrak menjadi kisaran 10,4 : 1, mantap! Sunah nya minum
pertamax, tapi minum premium pun masih halal. Derajat cukup dilebarkan 15 – 20
derajat dari standard, dengan lifter cam tak lebih tinggi 1 milimeter dari bawaan
standard. Porting tentu harus ditata ulang, bor tuner diperlukan untuk
merapihkan geometri porting yang baru untuk melancarkan aliran udara yang
mengasupi silinder dengan kantong lebih besar tersebut. Knalpot disarankan
untuk diganti dengan yang lebih los, atau free flow agar gas sisa pembakaran
terbuang sempurna semua, sehingga gas segar kala masuk tidak mengalami dilusi.
Disini mulai diperlukan otak pengapian ditingkatkan agar frekwensi aliran
pengapian lebih kuat, serta pemajuan timing diperlukan membakar habis semua
campuran udara/bahan-bakar yang masuk. Rasakan keistimewaan torsi yang melimpah
mulai putaran bawah, terus melonjak naik ke tengah, dan nafas di putaran
atas tiada habisnya. Karburator dapat diaplikasi dengan Honda Win. Tertarik
dengan modifikasinya ? Langsung aja samperin ke R.A.T Garage yang berada di
ring road bandara internasional juanda untuk modifikasi mesin motor kamu.
Habis sudah
trik nya? Belum… Kali ini merambah ke komponen yang lebih serius. Modifikasi
kruk as! Untuk mendongkrak lagi kapasitas silinder honda supra fit / Legenda
ini bisa diakali dengan stroke up, alias memperlebar gerak piston saat mengayun
dari TMA ke TMB. Dalam bahasa kerennya kita mengatakannya sebagai, Jack Up
crankshaft, memodifikasi lubang big end kruk as sehingga posisi big end
bergeser lebih naik sejauh 2 milimeter, sehingga piston saat TMA posisinya
lebih tinggi 2 milimeter, dan saat TMB posisinya lebih turun 2 milimeter, total
langkah piston bertambah 4 milimeter!! Mengapa tidak mengandalkan pen stroker? Seringkali
pemasangan pen stroker riskan terjadi kesalahan dalam membalans ulang — tidak
center ( karena bentuk big end yang tidak lagi bulat melainkan menonjol disatu
sisi) bisa saja piston lebih mengarah naik / turun- tidak lurus bertolak
belakang gaya normal. Hal ini dapat berakibat fatal hingga menyebakan kegagalan
kinerja kruk as dan menyebabkan kruk as melintir, dan piston menggaruk dinding
liner, kerusakan pada mesin 4 tak tidak hanya 1 part, selalu menimbulkan efek
domino yang menyebabkan kerusakan part lainnya. Menyeramkan?! Ya itu resiko
modifikasi, namun dengan perhitungan dan konsep matang semua resiko dapat
diminimalisir.
Stroke yang
lebih tinggi digabungkan dengan dimensi piston lebih besar seperti sekarang
memakai Kawasaki Kaze, volume silindernya menyentuh angka 122 CC. Wow! Asupan
silindernya melonjak 25 cc dibanding standard, dalam prosentase sudah menyentuh
peningkatan 26 %, lumayan untuk berharap terjadinya penambahan tenaga instan 20
% lebih besar dari standard!! Torsi? Dipastikan naik berlipat, namun tak
mengorbankan salah satu putaran mesin, perbaikan torsi dan tenaga di putaran
bawah – menengah ini menjadikan mesin memproduksi tenaga secara merata karena
desain sekarang mendekati Square dimana diameter bore 54 milimeter diayun
dengan stroke 53.5 milimeter.
balancing kruk as. Langkah jack up harus dan wajib
dilakukan oleh ahli yang berpengalaman demi menemukan titik kesetimbangan
sebagaimana para insinyur jepang mengatur counter balance kruk as.
Mengembalikan karakter motor Honda yang kuat di Torsi. Trik nya, adalah
mengganti connecting rod dari generasi mesin c-100 sebelumnya, yaitu Honda
GRAND. Selain dirasa material bahan lebih kuat, panjang keseluruhan setang
piston milik grand lebih pendek 2 milimeter. Inilah yang dapat menyamarkan penampakan
mesin honda Legenda 125 cc dengan tampak luar standard, manis, baik-baik, rapih
tanpa paking blok alumunium, tanpa pengelasan untuk menggeser baut. Tanpa
banyak papasan pada silinder head maupun blok, atau ganjalan paking alumunium,
menjadikan keregangan rantai keteng tetap sesuai aslinya, tidak terlalu kendur
maupun ketat, sesuai perhitungan beban gesek bawaan standard pabrikan honda,
mesin tetap halus dan awet pastinya. Detail seperti ini diperlukan dalam
membentuk pola modifikasi agar kesempurnaan dan kepuasan hasil modifikasi dapat
diapresisasi sebagai sebuah karya seni ilmiah dengan cita rasa tinggi.
Pada level
pejuang modifikasi sejati seperti sekarang, penggantian part pendukung mutlak
perlu agar apa yang dipikirkan mekanik tidak mubadzir sia-sia. Pilihan
pengkabut bahan bakar dapat diimpor dari Thailand, karburator keihin dengan
skep bulat diameter 24 milimeter, lebih mudah dalam pensetingan dan skep bulat
biasanya memberi nafas putaran menengah dan atas lebih kuat. Knalpot dengan
leher diameter 25 milimeter, dirasa mampu menadahi porting buang yang
dibesarkan mendekati paking knalpot nya. Diameter porting inlet di area
sekitaran bushing klep perlu diperlebar hingga 24 milimeter menyamai venturi
karburator. Klep masih dapat mengandalkan standardnya, diameter 23 milimeter,
namun angkatan klep wajib dipertinggi hingga menggapai 6.5 milimeter untuk
peningkatan efisiensi volumetrik. Overlaping klep tidak perlu tinggi, cukup
main di kisaran 1.5 milimeter agar kevakuman dalam silinder tidak terlalu berjelaga
dan menjadikan mesin “malas” berakselerasi. Penentuan titik klep inlet menutup
harus diatur ulang menyesuaikan sudut piston dan stroke yang baru dibuat.
Penyesuaian paling penting yang tak boleh dilupakan adalah desain ulang kubah
ruang bakar, combustion chamber, dimana minimal kompresi 11 : 1 sudah
tertembus, maka sudut squish yang dilebarkan mendekati diameter piston adalah
hal bijak agar pemfokusan bahan – bakar terkompresi sempurna di ruang bakar,
serta pergerakan rambatan api dari percikan busi tidak terhalangi kubah, disisi
lain squish ini juga membantu proses pendinginan pada ruang bakar.
Tidak perlu
terlalu ribet dan berangan tinggi hingga merubah baut tanam demi membenamkan
piston besar, selama efisiensi volumetrik kita lebih bagus dan desain mesin
lebih kompak, bukan tidak mungkin performa legenda 125 cc ini mampu mengasapi
banyak motor dengan kapasitas yang bahkan jauh diatasnya.
Tetap SEHAT!
Tetap SEMANGAT! Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari!